Rabu, 30 Mei 2012

 
PERKEMBANGBIAKAN 
PENYU


Penyu mengalami siklus bertelur yang beragam, dari 2 - 8 tahun sekali. Sementara penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di laut, betina sesekali mampir ke daratan untuk bertelur. Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan sumber bising dan cahaya sebagai tempat bertelur yang berjumlah ratusan itu, dalam lubang yang digali dengan sepasang tungkai belakangnya. Pada saat mendarat untuk bertelur, gangguan berupa cahaya ataupun suara dapat membuat penyu mengurungkan niatnya dan kembali ke laut.
Penyu yang menetas di perairan pantai Indonesia ada yang ditemukan di sekitar kepulauan Hawaii. Penyu diketahui tidak setia pada tempat kelahirannya.
Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan seekor penyu. Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan tukik (bayi penyu) yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Itu pun tidak memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan pemangsa alaminya seperti kepiting, burung dan tikus di pantai, serta ikan-ikan besar begitu tukik tersebut menyentuh perairan dalam.
Di tempat-tempat yang populer sebagai tempat bertelur penyu biasanya sekarang dibangun stasiun penetasan untuk membantu meningkatkan tingkat kelulushidupan (survival). Di Indonesia misalnya terdapat stasiun penetasan di:
  • Pantai selatan Jawa Barat (Pangumbahan, Cikepuh KSPL Chelonia UNAS)
  • pantai selatan Bali (di dekat Kuta)
  • Kalimantan Tengah (Sungai Cabang FNPF)
  • pantai selatan Lombok
  • Jawa Timur (Alas Purwo)
  • Bengkulu (Retak ilir Muko-muko)
  • Pulau Cangke Kabupaten Pangkep Prov. Sulawesi selatan
  • Pulau Jemur Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau 
SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/Penyu


PENYU



Penyu adalah kura-kura laut. Penyu ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Pada masa itu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys telah berenang di laut purba seperti penyu masa kini.
Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap harus sesekali naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh 58 - 73 hari.



SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/Penyu



MAKANAN KURA-KURA

Berikan suplemen makanan kura-kura untuk mendukung pertumbuhan
Memberikan suplemen berupa kalsium sangat penting bagi pertumbuhan kura-kura. Kalsium bubuk dapat ditaburkan di makanannya. Dianjurkan menggunakan suplemen kalsium yang mengandung vitamin D3 jika kura-kura dipelihara di dalam ruangan (indoor). Sementara untuk kura-kura yang dipelihara di luar rumah (outdoor) cukup diberikan suplemen kalsium tanpa vitamin D3. Dianjurkan untuk menyediakan tulang sotong (cuttlefish bone) agar dapat digerogoti oleh kura-kura.


Berdasarkan makanannya ada dua jenis kura-kura, yaitu jenis kura-kura herbivora dan jenis kura-kura karnivora. Makanan Kura-kura herbivora antara lain sayuran, di antaranya lobak hijau, dandelion, bayam, wortel, dan tanaman air, seperti selada air. Sementara itu makanan kura-kura karnivora : serangga, cacing, dan ikan. Makanan kura-kura yg instan juga baik diberikan kepada hewan kesayangan Anda tersebut. Anda bisa menemukan makanan kura-kura komersial di pasaran, seperti petshop atau supermarket. Sebaiknya pakan diberikan setiap hari.


Kura-kura yang malas makan biasanya disebabkan oleh stres, sakit, berebutan makan dengan kura-kura yang agresif, habitatnya yang terlampau dingin, makanan yang tidak cocok, atau menaruh makanan di tempat yang salah. Suhu juga turut berpengaruh terhadap ”mood” makan kura-kura.
Pastikan suhu habitat cocok untuk jenis kura-kura anda. Suhu yang terlalu rendah membuat mereka malas makan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda perlu mendeteksi penyebabnya. Setelah penyebabnya diketahui, barulah dicarikan solusinya.
Memacu nafsu makan kura-kura
Mungkin Anda pernah menemukan suatu saat kura-kura Anda malas makan. Untuk memacu nafsu makannya, berikut tips yang bisa dijalankan.
  • Jika kura-kura Anda merupakan kura-kura aquatik, taruhlah makananya di air. Kura-kura jenis ini akan membawa makanan yang ditemukannya di darat ke dalam air untuk dimakan. Ada beberapa kura-kura yang takut saat Anda memperhatikannya makan. Mereka tidak suka Anda berada di dekatnya waktu mereka sedang makan.
  • Jenis makanan tertentu mempengaruhi nafsu makan kura-kura. Anda harus pandai memilih makanan yang baik untuk kura-kura Anda. Coba berikan makanan hidup seperti cacing, jangkrik, ikan, kemudian perhatikan apakah makanan hidup tersebut mampu memacu nafsu makannya.
  • Anda juga bisa memberikannya makanan berupa pelet.
  • Letakkan beberapa pelet pada kotak kecil. Cara ini perlu dicoba berkali-kali hingga kura-kura mau memakannya.
  • Ikan salmon juga bagus diberikan kepada kura-kura. Namun ikan salmon dapat membuat air di akuarium/kolam menjadi berminyak. Oleh karenanya, jumlah dan frekuensi pemberiannya harus dibatasi.
  • Anda juga bisa memberikan sayuran dengan cara meletakkan daunnya terapung di atas kolam. Dengan demikian, kura-kura bisa mengunyah sayuran tersebut kapan pun mereka mau
Tidak semua kura-kura tumbuh dengan kecepatan yang sama. Ada beberapa faktor yang dapat menghalangi pertumbuhannya, antara lain adalah parasit internal, malas makan, makanan yang tidak baik, sinar yang tidak cukup, suhu terlalu rendah (dingin), atau sedang sakit. Agar kura-kura bisa tumbuh cepat maka pastikanlah suhu lingkungan sesuai dengan kebutuhannya. Pastikan lampu UVB (ultraviolet B) yang tersedia masih mengeluarkan gelombang UVB. Penjemuran di bawah sinar matahari juga bisa mempercepat pertumbuhannya. Hanya saja, yang perlu diperhatikan adalah overheating yang bisa menyebabkan kulit terbakar. Kemudian, periksa apakah kura-kura Anda masih mau makan. Hal ini dapat dilakukan dengan memisahkan setiap kura-kura di kotak lain saat diberi makan, lalu hitung jumlah makanan yang dimakan setiap kura-kura. Jika Anda telah melakukan pemeliharaan dengan baik, tetapi mereka tetap tidak tumbuh maka ini menandakan kura-kura Anda mengalami masalah kesehatan, sakit, atau adanya parasit. Jika demikian maka segera bawa kura-kura Anda ke dokter hewan.






SUMBER :http://www.anismerah.com/content.php?169-Tips-Tentang-Makanan-Kura-Kura 
MACAM-MACAM 
KURA-KURA
 




Nama : Kura-Kura Batok
Nama Latin: Cuora amboinensis

Ciri-Ciri Fisik:
Memiliki tiga strip kuning di belakang matanya membentuk panah di atas kepalanya; tempurung bulat tinggi berwarna hitam gelap; Plastron berwarna putih dan memiliki corak acak berwarna hitam. Tempurungnya dapat benar-benar tertutup rapat.

Pola Hidup: Semi-aquatic

Habitat Asli: Kolam dangkal yang hangat, sawah, dan rawa.

Makanan: ikan, cacing, pelet, jangkrik, udang, buah dan sayur-sayuran.

Pertumbuhan: Maksimum mencapai ukuran 25-30 cm. Usia reproduksi aktif saat berumur 4-5 tahun.

Persebaran: Indonesia (Sulawesi, Ambon, Sumatra, Kalimantan, Nias, Enggano, Simeulue, Jawa, Sumbawa, Halmahera, Seram, Buru, dan Bali); Kepulauan Nicobar; India timur; Bangladesh, Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina dan Sri Lanka.







 Nama : Labi-Labi / Bulus Nama Latin: Pelodiscus sinensis

Ciri-Ciri Fisik:
Memiliki hidung 'snout' yang panjang dan senang menggigit, matanya hitam bulat serta kepala berwarna cokelat tua hingga muda; tempurung terdiri dari tulang lunak bulat pipih dan lebar berwarna cokelat dan berbintik-bintik hitam. Plastron berwarna merah dengan totol hitam acak. Pola Hidup: Full-aquatic
Habitat Asli: Kolam dalam, danau, dan sungai.

Makanan: ikan, cacing, pelet, dan jangkrik.
Pertumbuhan: Maksimum mencapai ukuran 25 cm. Usia reproduksi aktif saat berumur 5-7 tahun.



Persebaran: China timur, Jepang, Rusia selatan, Vietnam utara dan telah dikembangkan biakkan di Indonesia.










Nama : Kura-Kura Matahari
Nama Latin: Heosemys spinosa

Ciri-Ciri Fisik:
Memiliki kepala berwarna coklat bercorak bintik-bintik merah di pipi dan atas kepala; tempurung bulat tinggi berwarna coklat muda hingga gelap disampingnya berbentuk gerigi tajam di sepanjang lingkar tempurung serta sebuah keel panjang (garis gerigi) di tengah punggung tempurung. Plastron berwarna coklat muda/krim bercorak serratial warna hitam yang rapih membentuk dua alur. Kaki depannya juga memiliki bintik-bintik berwarna merah.




Pola Hidup: Semi-aquatic
Habitat Asli: pinggir sungai dangkal, lembah, dan kaki bukit hutan hujan.

Makanan: ikan, buah (pisang, mangga, pepaya, melon, dll).



Pertumbuhan: Maksimum mencapai ukuran 22 cm. Usia reproduksi aktif saat berumur 3 tahun.



Persebaran: Indonesia (Sumatra dan Kalimantan); Myanmar, Thailand, Brunei, Malaysia, Singapura, dan Filipina.







Nama : Kura-Kura Brazil Nama Latin: Trachemys scripta elegans

Ciri-Ciri Fisik:
Memiliki garis merah di belakang matanya; tempurung pipih dan oval berwarna hijau saat masih anakan dan cenderung berwarna kuning gelap kehitaman saat dewasa. Tempurung atas (karapaks) dipenuhi corak-corak terang maupun gelap. Tempurung bawah (plastron) berwarna kuning dan juga dipenuhi corak-corak berwarna hitam tak beraturan. Sisi belakang tempurung semakin bergerigi saat dewasa.




Pola Hidup: Semi-aquatic
Habitat Asli: kolam, sungai dangkal, dan tepi danau.

Makanan: ikan, cacing, pelet, jangkrik, udang, dan sayur-sayuran.Pertumbuhan:
Maksimum mencapai ukuran 25-30 cm (betina) dan 20-25 cm (jantan). Usia reproduksi aktif setelah berumur 5 tahun.


Persebaran: Berasal dari Amerika Serikat bagian selatan, namun akibat perdagangan satwa, jenis ini kini hampir dapat ditemukan di seluruh dunia 



SUMBER : http://cheloniapolys.blogspot.com/